Penyakit stroke adalah penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya sistem peredaran darah yang ditujukan pada bagian otak. Karena adanya penyumbatan darah maka lama kelamaan membentuk gumpalan darah atau pembekuan darah. Darah yang membeku tersebut dapat dialirkan kembali atau dikeluarkan melalui sistem aliran darah pada vena maupun arteri.
Berdasarkan tingkat rawannya, Stroke terbagi atas 2 jenis yakni stroke ringan dan stroke berat. Stroke ringan merupakan salah satu pertanda bahwa nantinya dapat dimungkinkan untuk terjadinya stroke berat, sehingga diperlukan penanganan yang cepat untuk mengatasi penyumbatan darah tersebut.
Di Indonesia, penderita penyakit stroke baik stroke ringan maupun stroke berat, semakin bertambah tiap tahunnya. Pada tahun 2005, tercatat sekitar 500.000 warga negara menderita penyakit stroke dimana 12.500 diantaranya dinyatakan meninggal dunia akibat stroke tersebut. Sementara yang lainnya menderita cacat pada tubuh mereka yakni disfungsional pada bagian tubuh mereka atau dengan kata lain tidak berfungsi dengan baik.
Dalam istilah kedokteran, stroke ringan disebut sebagai TIA atau Transient Ischemic Attack. Stroke ringan, selain disebabkan oleh penggumpalan darah, juga dapat disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen pada otak sehingga otak kesulitan untuk mengartikan impuls yang diterima oleh sensor. Oleh karena itu, stroke ringan dapat membuat bagian tubuh seseorang yang tidak direncanakannya,

misalkan saat berbicara terjadi pembengkokan pada mulut. Hal tersebut terjadi dengan sendirinya sehingga jelas saja berbahaya dan sangat merugikan penderitanya. Kurangnya asupan oksigen pada otak disebabkan oleh terhalangnya salurannya pada bagian arteri otak dimana arteri otak mengalami penyempitan saluran. Berbicara mengenai penyempitan saluran, hal ini juga diakibatkan oleh penggumpalan darah yang telah dijelaskan sebelumnya dimana aterosklerosis atau gumpalan darah menyumbat aliran asupan oksigen kemudian dapat normal kembali. Stroke ringan terjadi berkisar 10 menit dengan diikuti gejala-gejala yang temporer. Pada sebagian orang, stroke ringan dapat terjadi selama 1 jam. Ketika gejala tersebut terus terjadi hingga melebihi 1 hari, maka dikategorikan sebgai stroke biasa. -
TipaBaru.com
Selain faktor penyebab yang dijelaskan secara medis tersebut juga terdapat faktor akibat dari perilaku yang salah. Perilaku salah yang dimaksudkan disini adalah kesalahan pada pola makan dan gerakan tubuh. Orang yang merokok, senang mengkonsumsi makanan cepat saji, minuman beralko*ol akan memicu terjadinya obesitas dan hal ini dapat memicu terkena penyakit stroke ringan. Sama halnya dengan orang yang sedikit melakukan pergerakan pada tubuhnya.
Gejala-gejala Penyakit Stroke
Untuk pencegahannya berkembang menjadi stroke berat, Anda dapat mengenali stroke ringan melalui gejala-gejalanya sebagai berikut:
- Orang yang terkena stroke ringan cenderung mengalami mati rasa atau kesemutan. Akan tetapi sensasi dari mati rasa tersebut hanya dialami oleh satu sisi dari tubuh saja.
- Beberapa penderita stroke ringan akan mendapati dirinya mampu melakukan perpindahan sisi tubuh mereka dengan cepat.
- Penderita stroke ringan juga mulai merasakan sulit dalam kegiatan berbahasa yakni berbicara dan berkata-kata. Selain itu mereka juga sulit untuk menggunakan kata-kata seperti ada yang menahan lidah mereka untuk tetap kaku.
- Kebanyakan dari mereka, tidak hanya sulit untuk melontarkan kata-kata tetapi juga sulit memahami apa yang telah mereka ucapkan.
- Begitu juga dengan kondisi fisik. Mereka juga sering mendapati komplikasi fisik. Mereka juga sulit dalam proses belajar karena dapat memakan waktu yang lebih lama daripada yang lainnya.
- Penderita stroke ringan dapat mengalami hilang ingatan atau kesadaran secara tiba-tiba dan sifatnya temporer.
- Sistem koordinasi antara tangan dan lengan sulit untk diseimbangkan atau diatur.
- Gejala stroke ringan juga ditandai dengan kepala pusing, rasa bingung, dan fisik yang lemah.
- Mengalami ataxia atau tidak mampu berjalan.
- Terjadi masalah pada pengelihatan.
Penanganan Stroke
Penderita stroke baik yang masih tahap ringan maupun yang sudah dalam tahap berat, disarankan untuk segera meminta penanganan dokter perihal penyembuhannya. Akan tetapi, bagi orang yang belum terkena. Anda dapat melakukan penanganan untuk pencegahan sendiri melalui cara sebagai berikut:
- Aterosklerosis atau penyempitan atau pengerasan dinding pembuluh darah yang mengakibatkan penyumbatan darah dapat disebabkan oleh aktivitas mero*ok. Kegiatan mero*ok dapat memicu terjadinya penyakit stroke baik ringan maupun berat. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk segera menjauhi kebiasaan ini.
- Periksalah tensi darah Anda dengan rutin. Perlu Anda ketahui bahwa hipertensi atau biasa disebut sebagai tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan kelebihan tekanan pada pembuluh darah. Sehingga untuk menghindari penyakit stroke, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap tekanan darah Anda.
- Detak jantung yang tidak teratur juga dapat diindikasikan sebagai gejala stroke ringan. Oleh karena itu, mintalah saran pada dokter untuk penanganan terbaiknya.
- Kendalikanlah emosi dan stres Anda karena jika tidak Anda akan terkena masalah pada kesehatan yang berjangka panjang termasuk stroke.
- Konsumsilah makanan yang sehat seperti buah-buahan. Hindari makanan cepat saji, minuman bersoda dan daging merah yang berlebihan karena pengerasan pada pembuluh darah dapat diakibatkan oleh kandungan lemak jenuh yang terdapat pada daging merah tersebut.
- Jaga asupan makanan yang mengandung banyak garam karena garam dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
- Jangan lupa kendalikan berat badan Anda, makanlah secukupnya. Berat badan yang berlebihan atau biasa disebut obesitas dapat memicu berbagai penyakit seperti jantung, diabetes, tekanan darah tinggi serta stroke.
Cara Mengobati Penyakit Stroke Ringan
Selain mengatasi stroke ringan dengan berkonsultasi dengan dokter, juga dapat dilakukan pengobatan melalui obat pada Apotek. Anda dapat meminta obat yang mengandung Antikoagulan seperti aspirin. Bukan hanya itu, penyembuhannya juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan herbal, seperti:
Menggunakan Bawang Putih
Selain dari obat yang berasal dari Apotek, Antikoagulan juga dapat ditemukan dalam bawang putih. Bawang putih terkenal akan khasiatnya yang baik dalam penanganan pembekuan darah. Selain mengobati, bawang putih juga baik digunakan untuk pencegahan terkena
penyakit stroke. Anda dapat mengkonsumsinya dengan mencampurkannya dengan makanan Anda. Akan tetapi, Anda disarankan untuk mengkonsumsinya secara langsung.
Ginkgo
Ginkgo adalah obat herbal yang berkaitan dengan fungsional otak dimana dapat mengatasi permasalahan otak sepeti lemahnya daya ingat dan rasa pusing. Obat herbal ini dipercaya memiliki khasiat yang 2 kali lebih baik daripada yang lainnya karena Ginkgo sangat membantu dalam peningkatan aliran darah ke otak serta mencegah stroke karena dapat memperkuat kapiler darah.
Pigweed
Baik daun Pigweed yang segar maupun kering, keduanya dapat digunakan dalam mengatasi atau mengobati penyakit stroke. Hal ini disebabkan kandungan kalsium yang sangat tinggi yang terdapat pada Pigweed yang dapat mengatasi koagulasi (pembekuan darah) baik pada jantung maupun otak.
Dedalu
Aspirin dapat diperoleh dari kulit pohon dedalu dimana kulitpohon ini dapat mengobati penyakit stroke. Dedalu mencegah dan mengatasi pembekuan darah dimana kulit pohon ini dapat membantu mencairkan darah yang membeku pada penderita stroke ringan maupun berat. Konsumsilah sebanyak 3 cangkir sehari air rebusan kulit pohon dedalu yang telah disaring.
Demikianlah informasi mengenai penyakit stroke ringan beserta gejala, pencegahan dan cara mengobatinya. Semoga bermanfaat